Sejarah Mushaf Standar Al-Quran Kemenag RI

Heri Mahbub N

January 24, 2024

Bagaimana sejarah perkembangan mushaf standar Al-Quran Kemenag di Indonesia? Apa mushaf standar dulu yang dipakai untuk membaca Al-Quran? ini ulasannya.

quran cordoba-alakrom

Bagaimana sejarah perkembangan mushaf standar Al-Quran Kemenag di Indonesia? Apa mushaf standar dulu yang dipakai untuk membaca Al-Quran? ini ulasannya.

Sebelum Indonesia merdeka bahkan 30 tahun lebih setelah merdeka, Kementrian Agama belum memiliki patokan standar yang seragam dalam pembuatan mushaf Al-Quran, belum ada standarnya, umat baca Al-Quran dari beragam tulisan mushaf, sumbernya dari Turki, Jazirah Arab, Afrika, India, juga catatan para kiayi, Ulama yang bisa membingungkan jika terdapat perbedaan tanda baca, maka diperlukan mushaf standar Al-Quran Kemenag.

Sumber awal mushaf standar Al-Quran di Indonesia

Untuk memahami mushaf standar Al-Quran Kemenag yang dipakai di Indonesia, sering disebut MSI ( Mushaf Standar Indonesia). Dari mana sumber asalnya dan perkembangannya dari dulu sampai abad sekarang?jawabannya mushaf Al-Quran secara umum datang bersamaan dengan masuknya Islam ke wilayah nusantara yang diiringi mulainya pembelajaran bacanya, Al-Quran dibaca, dibunyikan secara lisan disertai tulisan mushafnya sampai berkembang seperti sekarang. Ulama yang mampu dan pandai menulis khat Al-Quran lalu membuat mushafnya.

Mushaf standar Indonesia mulai dibahas tahun 1957 dengan berdirinya LPMQ (Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Quran), 3 tahun setelahnya terbit mushaf kemenag namun belum berstandar resmi rasm usmani. Maka MSI ini mulai dibahas serius oleh para Ulama awal tahun 70-an. Mushaf standar maksudnya Mushaf yang dibakukan cara penulisan/rasm, harakat, tanda baca dan tanda waqafnya, itulah penjelasan dari hasil musyawarah kerja (muker) Ulama ahli Al-Quran yang berlangsung 9 tahun, dari tahun 1974 s/d 1983 yang akhirnya menjadi pedoman bagi Mushaf Al-Quran Kemenag yang diterbitkan di Indonesia.

Sepanjang 9 tahun tersebut Ulama Al-Quran mengadakan  muker sampai 9 kali, mereka yang ahli Al-Quran mengadakan musyawarah, mengkaji, berdiskusi lama, bagaimana menyamakan Mushaf standar yang mudah dibaca, sesuai kaidah tajwid dan tidak menyimpang jauh dari kaidah rasm usmani. Karena rasm usmani ini menjadi prinsip Al-Quran Kemenag, bukan standar imlai berdasar kaidah Bahasa Arab. Keberadaan mushaf standar Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari peran Lembaga Pentashihan Mushaf Al-Quran ( LPMQ, sering disebut lajnah) yang sekarang pemimpin kepalanya oleh H. Abdul Aziz Sidqi, MA setelah 2023 menggantikan Dr. Muchlis M. Hanafi, MA yang dipindahtugaskan ke BAZNAS Pusat.

3 jenis Mushaf Standar di Indonesia

Jika diuraikan Jenisnya, sejarah mushaf standar Al-Quran Kemenag ada 3 macam, yaitu:

  1. Mushaf Al-Quran standar usmani yang digunakan untuk umum, dipakai semua kalangan jadi yang banyak beredar saat ini.
  2. Mushaf standar bahriyah, biasa disebut mushaf pojok untuk Quran hafalan, kaidah rasm belum standar, sering disebut juga mushaf bombay.
  3. Mushaf standar Braille yang disesuaikan untuk kalangan tuna netra

Setiap kali muker pertahun Ulama Al-Quran selalu ada pembahasan dan kesepakatan, ini hasil 3 kesepakatan di tahun 1983 forum muker ke-9, yaitu;

a. Menyetujui hasil penulisan Al-Quran standar Usmani sebagai Al-Quran standar Indonesia                            

b. Menugaskan Lajnah untuk meneliti dan mentashih secara cermat draft Al-Quran Standar Usmani untuk diterbitkan dan diluncurkan pada muker ke-10 tahun 1984                             

c. Melanjutkan penulisan Al-Quran Bahriyah sebagai Al-Quran Standar bagi para hufaz

Jadi sejak tahun 1984 terbitlah mushaf standar Al-Quran Indonesia yang saat ini dijadikan dasar dan rujukan dalam pentashihan Al-Quran Kemenag yang beredar di Indonesia, bahkan muker ke-10 di Jakarta saat peluncuran Mushaf standar tersebut ada keputusan Mentri Agama yang terkenal yaitu; “Memasyarakatkan Al-Quran standar di kalangan penerbit Al-Quran dan umat Islam di seluruh Indonesia“.  

Usaha para Ulama tersebut sudah maksimal namun tidak ada yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Al-Quran itu sendiri sebagai kalamullah. Dalam prosesnya memang pernah ada penyempurnaan, terakhir edisi penyempurnaan 2019, namun prinsip penulisannya tetap sesuai rasm Usmani. tidak ada perubahan dalam Al-Quran.

Mushaf standar untuk keseragaman dan terjaga keasliannya    

Maka perkembangan mushaf standar di Indonesia sangat cepat dan dinamis, untuk keseragaman dari banyaknya penerbit Al-Quran dan beragamnya model Mushaf di Indonesia semuanya harus mengacu ke mushaf standar yang sama telah disepakati dalam muker yaitu Al-Quran kemenag. Isi dari Mushaf Al-Quran semua sama, dalam mushaf standar terdiri dari 114 surah, 30 Juz, 60 hizb, dan 6236 ayat sesuai yang diriwayatkan. tidak ada perubahan satu huruf pun, Allah Swt. sudah menjamin terjaga keasliannya isinya. seperti firman-Nya dalam surah Al-Hijr ayat 9,

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

“ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya” ( QS. Al-Hijr, 15: 9 )

Dalam tafsir ringkas kemenag penjelasan ayat tersebut yaitu,“Untuk membuktikan kebenaran pengakuan Nabi Muhammad bahwa ayat-ayat yang disampaikannya benar-benar berasal dari Allah, Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an melalui perantara Malaikat Jibril yang diragukan oleh kaum kafir itu, dan pasti Kami pula bersama Malaikat Jibril dan kaum mukmin yang selalu memelihara keaslian, kesucian, dan kekekalan-nya hingga akhir zaman.”

Maka usaha keras yang dilakukan LPMQ untuk menjaga kesahihan, kesucian dan kehormatan Al-Quran dalam keseragaman standar mushaf perlu kita contoh, dan mengikuti ketentuan-ketentuan dan peraturan yang dibuatnya dalam penerbitan dan peredaran Mushaf standar Al-Quran Kemenag. Sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan umat yang mencintai Al-Quran.

Semoga informasi ringkas ini membantu dan bermanfaat untuk semua sahabat Al-Quran, akhirnya bisa memahami sejarah perkembangan standar Al-Quran Kemenag. Bukti bahwa Al-Quran terjaga keasliannya, ada keutamaan saat diseragamkan mushafnya, Al-Quran sempurna tidak hanya bacaannya secara lisan saja, tapi keindahan tulisannya juga yang seragam, simpulannya yang mudah dibaca, difahami kaidahnya membacanya, yang standar prinsipnya sesuai kaidah penulisan rasm usmani. wallahualam.

Terimakasih

Oleh: Heri Mahbub ( qurancordoba.com )

Mushaf standar untuk keseragaman dan terjaga keasliannya    

Maka perkembangan mushaf standar di Indonesia sangat cepat dan dinamis, untuk keseragaman dari banyaknya penerbit Al-Quran dan beragamnya model Mushaf di Indonesia semuanya harus mengacu ke mushaf standar yang sama telah disepakati dalam muker yaitu Al-Quran kemenag. Isi dari Mushaf Al-Quran semua sama, dalam mushaf standar terdiri dari 114 surah, 30 Juz, 60 hizb, dan 6236 ayat sesuai yang diriwayatkan. tidak ada perubahan satu huruf pun, Allah Swt. sudah menjamin terjaga keasliannya isinya. seperti firman-Nya dalam surah Al-Hijr ayat 9,

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

“ Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya” ( QS. Al-Hijr, 15: 9 )

Dalam tafsir ringkas kemenag penjelasan ayat tersebut yaitu,        “Untuk membuktikan kebenaran pengakuan Nabi Muhammad bahwa ayat-ayat yang disampaikannya benar-benar berasal dari Allah, Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an melalui perantara Malaikat Jibril yang diragukan oleh kaum kafir itu, dan pasti Kami pula bersama Malaikat Jibril dan kaum mukmin yang selalu memelihara keaslian, kesucian, dan kekekalan-nya hingga akhir zaman.”

Maka usaha keras yang dilakukan LPMQ untuk menjaga kesahihan, kesucian dan kehormatan Al-Quran dalam keseragaman standar mushaf perlu kita contoh, dan mengikuti ketentuan-ketentuan dan peraturan yang dibuatnya dalam penerbitan dan peredaran Mushaf standar Al-Quran Kemenag. Sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan umat yang mencintai Al-Quran.

Semoga informasi ringkas ini membantu dan bermanfaat untuk semua sahabat Al-Quran, akhirnya bisa memahami sejarah perkembangan standar Al-Quran Kemenag. Bukti bahwa Al-Quran terjaga keasliannya, ada keutamaan saat diseragamkan mushafnya, Al-Quran sempurna tidak hanya bacaannya secara lisan saja, tapi keindahan tulisannya juga yang seragam, simpulannya yang mudah dibaca, difahami kaidahnya membacanya, yang standar prinsipnya sesuai kaidah penulisan rasm usmani. wallahualam.

Terimakasih

Oleh: Heri Mahbub ( qurancordoba.com )

Official Store
tokopedia-cordoba
Follow Us
Kantor Pusat
Jl. Sukajadi no. 215 Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
‍Tlp : (022) 2008 776
Kantor Pemasaran Jakarta
Jalan Raya Kodau Kavling P&k No.174 Jatimekar - Jatiasih Bekasi 17422
Tlpn : 02184981836
Kantor Pemasaran Surabaya
Jl. Ketintang Madya II No. 5 D, Kel. Karah , Kec Jambangan Kota Surabaya - Jawa Timur 60232
qurancordoba.com - copyright 2024