Heri Mahbub
Allah SWT mengutus Rasul ke dunia ini dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlak kepada Rasulullah adalah bukti iman dan cinta kepadanya. Sesuai surah Al-Qalam ayat 4, begitu mulia dan agung akhlaknya, maka wajib menjadi teladan seluruh umat manusia.
Pentingnya akhlak kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulia. Allah SWT mengutus Rasul ke dunia ini dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia, Nabi SAW bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Selain berakhlak kepada Allah SWT, kita juga sebagai umat muslim di haruskan untuk berakhlak kepada Nabi Muhammad SAW. Karena dari beliaulah kita banyak mendapatkan warisan yang bisa kita wariskan lagi turun-menurun ke anak cucu kita.
Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang Islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya.
Ahlus sunnah senang bersolawat kepada Rasulullah SAW sebagai bukti cintanya dan memuliakannya. Para sahabat beliau sejak menjadi muslim mencintai beliau lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
Artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya” (HR. Bukhari Muslim).
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda yang menerangkan bahwa, kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah yang telah beliau wariskan.
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Ibnu Majah)
Akhlak kepada Rasulullah SAW dengan mengikuti perintahnya. Taat kepada Rasul bukti mentaati perintah Allah SWT. sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 59.
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.”
c. Selalu Senang Bershalawat kepadanya
Akhlak kepada Rasulullah selanjutnya membaca Shalawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada Nabi Muhammad SAW. Orang yang membaca shalawat untuk Nabi hendaknya disertai dengan niat dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakannya.
Dalam penjelasan hadits (Akhbar Al-Hadits) disebutkan bahwa apabila seseorang membaca shalawat tidak disertai dengan niat dan perasaan hormat kepada Nabi SAW, maka timbangannya tidak lebih berat ketimbang selembar sayap. Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya”.
Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar sayap, yaitu:
1. Shalat yang tidak disertai dengan tunduk dan khusyuk.
2. Dzikir dengan tidak sadar. Allah SWT tidak akan menerima amal orang yang hatinya tidak sadar.
3. Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW tidak disertai dengan niat dan rasa hormat.
Mencintai keluarga Nabi akan mempersatukan seluruh dunia Islam. Kehadiran Nabi dan keluarganya sejak dahulu memperkuat ukhuwah dan kebersamaan, menjauhkan perpecahan. Karena semua sepakat Al-Quran dan Sunnah Rasulnya sebagai sumber hukum Islam.
“Wahai manusia sesungguhnya aku tinggalkan dua perkara yang besar untuk kalian, yang pertama adalah Kitabullah (Al-Quran) dan yang kedua adalah Ithrati (Keturunan) Ahlulbaitku. Barangsiapa yang berpegang teguh kepada keduanya, maka tidak akan tersesat selamanya hingga bertemu denganku di telaga al-Haudh.” (HR. Muslim).
Akhlak kepada Rasulullah merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan setiap individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Berakhlak dengan akhlak yang baik syariat pokok dalam Islam, bukan hanya kepada sesama mausia tetapi juga kepada sang Khaliq yaitu Allah SWT, kepada Rasulullah SAW, Orang tua , Lingkungan Alam. Dan akhlak yang lainnya akan bahas selanjutnya. Insyaallah
Sebelumnya kita bahas alasan kenapa harus berakhlak kepada Allah SWT, Pertama karena Allah SWT-lah yang menciptakan manusia. Kedua karena Allah SWT-lah yang telah menyempurnakan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati, serta anggota badan yang kokoh. Ketiga, karena Allah SWT-lah yang menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia.
Begitu juga tema Akhlak kepada Rasulullah. Bukti iman dan cinta kepadanya menjadi teladan dan melaksanakan Sunnahnya, mengikuti perintahnya, bershalawat atasnya. Kemudian saling menghormati sesama manusia dan menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar.
Semoga kita semua mampu mengamalkan akhlak kepada Rasulullah dengan baik dan istiqamah. Sehingga Allah SWT akan senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufiq-Nya. Amin
By Heri Mahbub