Heri Mahbub
Cordoba resmi meluncurkan Mushaf Al-Quran Medis di Islamic Book Fair 2025. Menggabungkan ayat Quran, hadis medis, dan jurnal kesehatan modern, hadir sebagai solusi gaya hidup sehat Islami. Miliki inovasinya, inspirasinya, dan pesan dari para pakar di IBF JCC Jakarta.
Quran Cordoba mencatat sejarah baru dengan meluncurkan inovasi terbarunya yaitu mushaf Quran medis. Dalam rangkaian Islamic Book Fair (IBF) 2025, Cordoba berkolaborasi dengan pakar ilmu medis modern dan keislaman dalam acara talkshow bertema solusi gaya hidup Islami masa kini.
Menghadirkan secara resmi: Mushaf Al-Quran Medis , sebuah terobosan yang menggabungkan panduan kesehatan berbasis ilmu kedokteran dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadist.
Acara launching sekaligus talkshow yang digelar di Panggung Kreasi IBF JCC Jakarta dihadiri oleh ratusan peserta dan menampilkan diskusi interaktif bersama empat narasumber ahli di bidang medis modern dan keislaman.
Acara dibuka dengan pemutaran video testimoni solusi Quran Medis bagi kesehatan, dilanjutkan dengan prosesi penandatanganan plakat simbolis oleh Presiden Direktur Cordoba, Ustadz Usman el-Qurtuby. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak atas peluncuran Quran medis.
Dipandu oleh dr. Lula Kamal, M.Sc sebagai moderator, talkshow menghadirkan pembahasan mendalam terkait isi konten Mushaf medis:
1. Ustadz Andi Subarkah, Lc.
“Proses pembuatan Mushaf medis ini cukup lama, perjalanannya sampai bertahun-tahun karena perlu pengkajian yang mendalam,” lalu Ustadz menjelaskan landasannya, menyitir surat Al-Isra: 82 ("Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.")
Masyarakat Indonesia ketika survei apa yang paling didambakan? maka 74% ingin ada di lingkungan hidup yang sehat. Beliau menekankan pentingnya pola hidup sehat ala Nabi: "Sehat ruhani sekaligus ragawi dengan gerak aktif, makan halal-thayyib, dan tidur cukup adalah sunnah yang harus diperhatikan."
Ustadz juga menjelaskan pentingnya lingkungan atau negeri yang baik dan bersih dengan mengutip surat Al-Balad ayat 1-2.
2. Dr. dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, M.A, M.Si, Ph.D.
Memaparkan riset fenomenal: pengaruh bacaan Al-Quran terhadap pertumbuhan kuman. Hasilnya, kelompok kuman yang diperdengarkan ayat Quran menunjukkan perkembangan paling baik dan positif. "Ini bukti ilmiah bahwa ketenangan hati (melalui dzikir) memengaruhi kesehatan fisik," tegasnya.
Eksperimen kuman dan bacaan Al-Quran menjadi disertasinya Doktor Agus Rahmadi, metodenya seperti ini: ada 4 kelompok kuman diberi perlakuan suara berbeda (diam tanpa suara, musik klasik, syair Arab dan suara bacaan Quran).
Hasilnya: Kelompok Quran menunjukkan paling stabil. "Frekuensi suara bacaan Quran memengaruhi struktur air dalam sel.” Mirip riset Dr. Masaru Emoto, dari Jepang.
Jadi kalau mau sehat, “Banyak berzikir, ingat Allah, hati tenang, dan Quran medis ini inspirasi yang luar biasa” ujarnya mantap.
3. Prof. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D.
Mengajak audiens refleksi dengan pertanyaan menggugah: "Mau masuk surga? Raih ketenangan dengan ilmu!" selanjutnya membacakan hadisnya.
“ Siapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga .” Bahkan keutamaan majlis ilmu itu yang utama meraih ketenangan jiwa, Prof. Flori menjelaskan.
Bahkan ia membocorkan konten pilihannya, seperti korelasi sedekah dengan kesehatan otak (halaman 196 Quran medis), isinya yaitu:
“ Wahai Rasulullah, sedekah mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab: “Kamu bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya …”
Di kolom jurnal kesehatan, ada penjelasannya:
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang bersedekah karena tulus (altruisme) menggunakan bagian otak yang mengatur empati dan rasa tidak nyaman (cortex cingulatum anterior). Sementara itu, orang yang bersedekah demi reputasi lebih banyak menggunakan bagian otak yang terkait dengan penilaian diri dan penghargaan (nucleus accumbens).
Dokter juga menguatkan dengan tiga kunci kesehatan mental: Jauhi marah, sedih, dan iri. Semua ada di Quran dan hadis medis. Beliau langsung menganjurkan peserta talkshow segera memilikinya Quran medisnya. Membeli dan membacanya agar bermanfaat.
• Ayat & Hadis Tema Kesehatan: Dengan 4 tema, Sehat ragawi, ruhani, sehat ala Nabi, dan hikmah ibadah, dilengkapi penjelasan medis seperti pola makan, psikologi, mental dan gaya hidup.
• Jurnal Kesehatan: Data ilmiah terkait dampak ibadah (sedekah, jujur) terhadap tubuh juga otak. Referensi jurnalnya ada di halaman akhir.
• Desain Menarik: Ramah mata, full colour, di awal ada artikel pengantar yang cukup mendalam dari Ulama dan dilengkapi indeks tematiknya.
Penutup
Acara launching dan talkshow ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif dan antusiasme peserta untuk segera memiliki mushaf ini. "Al-Quran adalah obat. Kini, Quran medis hadir bukan hanya untuk dibaca, tapi diamalkan sebagai gaya hidup yang nyata," pungkas dr. Lula Kamal.