Heri Mahbub
Bacalah Al-Qur’an yang bagimu mudah. Berinteraksi dengan kalam-Nya yang indah. Artikel ini booster motivasi mengulas dalil, manfaat, dan kemudahan yang Allah berikan dalam belajar serta memahami Al-Qur’an sesuai kemampuan.

Quran Cordoba - Membaca Al-Quran sering kali terasa berat bagi sebagian orang—karena terbata-bata, belum lancar, atau merasa belum memahami maknanya.
Namun Allah Ta’ala, dalam kasih sayang-Nya, justru mengajak kita untuk memulai dari yang paling mudah. Bahkan dalam ibadah yang sangat mulia seperti qiyamullail, boleh awal waktu, atau akhir sesuai kemampuan, mulai dari baca Al-Fatihah atau ayat yang mudah.
Seorang pemula belajar dari mengenal huruf-hurufnya, mengeja alif ba ta tsa. Niatkan untuk belajar, Allah memberikan jalan kemudahan dan keringanan karena Dia Maha Mengetahui kondisi hamba-Nya.
Allah berfirman:
Ayat ini menunjukkan pesan besar: Allah tidak membebani hambanya dengan hal yang melewati batas kemampuan, dan perjalanan mendekat kepada-Nya selalu dimulai dengan langkah kecil—dari ayat yang mudah, dari bacaan yang paling mampu kita selesaikan.
Wahyu pertama yang Allah turunkan bukan perintah salat, puasa, atau sedekah—melainkan perintah membaca. Ini menunjukkan bahwa ilmu adalah fondasi dengan baca, paham, dan berbuah amal.
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, (QS. Al-‘Alaq: 1, 3)
Membaca tidak hanya berarti mengeja teks, tetapi membuka pintu ilmu—dengan menulis, menyimak, berdiskusi, dan memanfaatkan pengetahuan, riset, dan analisa
Orang yang membaca akan tumbuh dalam ilmu pengetahuan, berkembang akalnya, dan menjadi pribadi yang lebih matang.
Namun membaca Al-Quran saja belum cukup. Kita perlu belajar, memahami, dan mengamalkan makna kandungannya. Tanpa pemahaman, tadabur isinya banyak mutiara hikmah yang terlewat.
Baca Juga: Menggali Keagungan Surat Al-Fatihah: 7 Ayat Pembuka yang Penuh Makna
Sebagaimana seorang dokter perlu menguasai bahasa asing agar paham literatur medisnya, seorang muslim juga perlu memahami isi Al-Quran untuk menjadi hamba yang berkualitas.
Allah menggambarkan Al-Quran surah Yunus ayat 57 sebagai berikut:
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
Al-Quran memberi peringatan, penyembuhan, pengajaran, rahmat, berita gembira, dan arah hidup. Tanpa memahami makna ayatnya, manfaat itu tidak sepenuhnya dirasakan.
Allah sendiri menegaskan bahwa Al-Qur’an sudah dimudahkan bagi siapa pun yang ingin mengambil pelajaran.
Artinya: “Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17)
Dan Allah menegaskan lagi:
“Kami tidak menurunkan Al-Qur’an agar engkau menjadi susah.” (QS. Taha: 2)
Islam adalah agama kemudahan, bukan beban, inilah beberapa penjelasan ayatnya:
Rasulullah pun menegaskan:
Maka ketika membaca Al-Qur’an terasa sulit, kita mulai dari halaman yang paling mudah, dari surat yang paling sederhana. Allah memberi pahala besar bahkan untuk bacaan yang terbata-bata 2 kali lipat.
Baca Juga: Benarkah Al-Quran yang Kita Baca Sama dengan yang Dibaca Nabi Muhammad? Ini Buktinya!
Allah memerintahkan kita untuk menyimak kitab suci dengan penuh perhatian:
Artinya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf, 7: 204)
Setiap huruf Al-Qur’an bernilai sepuluh pahala: “Alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi). Bahkan kecintaan kita kepada Al-Qur’an adalah indikator cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya:
“Jika ia mencintai Al-Qur’an, maka ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”(Riwayat Ibn Mas’ud)
Dan puncaknya, Al-Qur’an akan menjadi pemberi syafaat di hari kiamat:
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi sahabatnya.” (HR. Muslim)
Sejarah mencatat bahwa ulama besar seperti Ibnu Jarir ath-Thabari dan Fakhruddin ar-Razi—yang bukan berasal dari suku Arab—menjadi ahli Quran dan tafsir karena bersungguh-sungguh mempelajari bahasa Al-Quran yaitu lugoh Arab.
Allah menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar manusia dapat memahaminya:
“Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Qur'an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.” (QS. Yusuf: 2)
Di wilayah Maghrib (Maroko–Aljazair–Tunisia), masyarakat asli suku Berber—yang bahasa awalnya bukan bahasa Arab—tetap melahirkan banyak ulama tafsir dan penghafal Al-Qur’an terbaik karena kuatnya tradisi belajar.
Ini menunjukkan: bahasa Arab bisa dipelajari dengan mudah siapa saja yang sungguh-sungguh.
Al-Qur’an adalah kitab yang penuh kemudahan, rahmat, dan cahaya. Langkah pertama menuju pemahaman bukanlah menghafal tebal-tafsir-tafsir yang banyak, tetapi membaca apa yang mudah, sedikit demi sedikit, bertahap, perlahan hingga Allah bukakan pintu-pintu ilmu-Nya.
Jika langkah-langkah kecil ini dijaga, maka—sebagaimana janji Allah—Al-Qur’an akan membuka kemudahan demi kemudahan, hingga ia menjadi cahaya yang membimbing seluruh hidup kita. Wallahu'alam
Baca Juga: Memahami Perbedaan Mushaf Madinah dengan Mushaf Standar Indonesia, Simak!

