Dwi Yuliana
Tak ada yang benar-benar kebetulan dalam hidup ini. Setiap peristiwa adalah tanda dari Allah yang menuntun kita menuju makna dan kebaikan. Kadang, yang terlihat biasa justru menyimpan pesan luar biasa.
.jpeg)
Quran Cordoba - Sering kali kita mengira hal-hal kecil di sekitar hanyalah kebetulan. Roti yang jatuh dianggap kecerobohan, padahal bisa jadi itu cara Allah memberi rezeki pada makhluk kecil yang sedang lapar. Barang yang hilang disangka karena kurang hati-hati, padahal mungkin memang sudah tiba waktunya berpindah tangan. Banyak hal terjadi tanpa bisa dijelaskan logika, namun jika diperhatikan lebih dalam, setiap kejadian seolah tersusun begitu rapi.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran: 190)
Ayat ini mengingatkan bahwa tanda kebesaran Allah tersebar di mana-mana, di langit yang luas, di bumi yang kita pijak, bahkan di dalam kejadian-kejadian sederhana yang sering kita anggap sepele. Allah tidak hanya menurunkan ayat dalam bentuk tulisan, tapi juga dalam bentuk peristiwa, agar manusia belajar melihat dengan mata hati.
Salman Al-Farisi adalah contoh nyata bahwa tidak ada langkah yang sia-sia. Ia meninggalkan kampung halamannya di Persia untuk mencari kebenaran. Dalam perjalanannya, ia berpindah dari satu guru ke guru lain, dari satu negeri ke negeri lain. Sampai akhirnya, ia justru ditipu dan dijual sebagai budak di Madinah, tanah yang saat itu bahkan belum ia kenal.
Tapi justru di sanalah, di tempat yang tampak seperti “kesalahan besar dalam hidupnya”, Salman bertemu Rasulullah Saw. dan menemukan Islam yang selama ini ia cari. Kalau dilihat sekilas, perjalanan itu tampak kacau. Tapi bagi yang beriman, itu bukan kebetulan.
Itu bukti bahwa Allah bisa memakai jalan yang tampak rumit untuk membawa seseorang pada kebaikan yang sudah Ia siapkan.
Kisah Salman Al-Farisi mengingatkan bahwa setiap langkah dalam hidup punya arah yang tidak pernah salah, selama hati terus mencari kebenaran. Jalan panjang yang ia tempuh bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perjalanan iman yang membuktikan bahwa ketika seseorang sungguh-sungguh mencari petunjuk, Allah akan menuntunnya dengan cara yang tak terduga.
Namun, sering kali kita terlalu sibuk mengejar hal besar sampai lupa memperhatikan tanda-tanda kecil yang hadir setiap hari.
Seperti burung yang terbang tanpa membawa bekal, namun tak pernah kelaparan.
Allah sudah menerangkan dalam firman-Nya:
“Tidak ada satu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah yang menjamin rezekinya….” (QS. Hud: 6)
Maka, ketika sesuatu datang di waktu yang terasa tepat baik itu pertemuan, bantuan, atau bahkan perpisahan mungkin itu bukan kebetulan. Itu tanda, bahwa Allah masih bekerja diam-diam di balik segala yang kita sebut “kebetulan”.
Hidup ini tidak pernah berjalan tanpa arah. Setiap langkah, pertemuan, dan kejadian yang terlihat sederhana bisa jadi bagian dari rencana besar yang Allah susun untuk menuntun kita menuju kebaikan. Tidak ada yang benar-benar kebetulan ketika Allah sedang mengatur segalanya dengan penuh hikmah.
Kita hanya perlu belajar melihat hidup dengan lebih dalam, menyadari bahwa di balik setiap kejadian, selalu ada pesan dan pelajaran yang Allah ingin kita temukan. Kadang melalui pertemuan, kadang lewat kehilangan, atau bahkan lewat hal-hal kecil yang sering kita abaikan.
Mari sama-sama belajar membaca tanda-tanda itu dengan hati yang tenang dan penuh iman. Sebab, jika kita mau memperhatikan, Allah selalu meninggalkan jejak kasih sayang-Nya di setiap langkah perjalanan kita.
.jpeg)
.jpeg)