Heri Mahbub
Temukan kebiasaan Rasulullah ﷺ sebelum tidur dalam Syamail Muhammadiyah. Berdoa dan berzikir, membaca 3 surat terakhir di Al-Quran. Sebuah amalan sederhana namun penuh makna, memberi ketenangan hati, perlindungan, dan keberkahan.
Quran Cordoba - Dalam literatur klasik Islam, salah satu karya monumental yang menggambarkan keindahan pribadi Rasulullah ﷺ adalah Syamail Muhammadiyah karya Imam At-Tirmidzi. Kitab ini tidak hanya memaparkan sifat fisik beliau, tetapi juga kebiasaan dan perilaku sehari-hari yang bisa menjadi pedoman hidup umat Islam.
Tidur bukan hanya perkara melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Dalam Islam, tidur bisa bernilai ibadah bila dilakukan sesuai sunnah.
Menariknya, Rasulullah ﷺ juga memiliki ritual khusus sebelum tidur. Hal ini terekam dalam kitab Syamail Muhammadiyah, sebuah karya monumental yang memuat sifat-sifat, kebiasaan, dan keseharian Nabi Muhammad ﷺ.
Jika hari ini banyak orang punya “ritual malam” seperti skincare-an, nonton film, membaca buku, atau mendengarkan musik, Rasulullah ﷺ punya cara yang jauh lebih bermakna: menggabungkan doa, Al-Qur’an, dan tawakal kepada Allah.
Buku Syamail Muhammadiyah karya Imam At-Tirmidzi adalah rujukan penting untuk mengenal profil, akhlak dan kebiasaan Rasulullah ﷺ.
Di dalamnya, kita tidak hanya mendapati penjelasan tentang fisik beliau, tetapi juga detail keseharian: bagaimana beliau makan, berpakaian, bersikap di rumah, hingga kebiasaan Rasulullah sebelum tidur.
Hal ini penting karena dari rutinitas kecil beliau, kita bisa belajar makna besar: kesederhanaan, perlindungan diri, dan penyerahan hati sepenuhnya kepada Allah.
Diriwayatkan dalam Syamail Muhammadiyah (hal. 165, hadis no. 257, Penerbit Cordoba) :
“Nabi ﷺ ketika hendak tidur setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca: Qul Huwallahu Ahad (Al-Ikhlash), Qul a’udzu bi rabbil falaq (Al-Falaq), dan Qul a’udzu bi rabbin naas (An-Naas). Lalu beliau mengusap kedua tangannya ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuh. Beliau melakukan hal ini sebanyak tiga kali.”
Amalan sederhana ini adalah bentuk ruqyah mandiri dari Rasulullah ﷺ. Ia bukan sekadar ritual, melainkan perlindungan spiritual yang membawa ketenangan dan kekuatan.
Menerapkan kebiasaan Rasulullah ﷺ sebelum tidur tidaklah sulit:
Dengan niat ikhlas, amalan sederhana ini bisa menjadi pelukan spiritual dari Allah ﷻ yang menenangkan hati sebelum terlelap.
Mengapa Rasulullah ﷺ mencontohkan bacaan tiga surat ini sebelum tidur?
1. Surat Al-Ikhlash
Menegaskan keesaan Allah, sumber ketenangan jiwa dan fondasi tauhid.
2. Surat Al-Falaq
Doa perlindungan dari kejahatan yang tampak maupun tersembunyi, termasuk sihir dan iri dengki.
3. Surat An-Naas
Perlindungan dari godaan setan yang membisikkan dalam hati manusia.
Ketiganya jika dibaca dan diusapkan ke tubuh menjadi benteng dari mimpi buruk, penyakit, hingga gangguan jin. Selain itu, ritual ini membuat tidur lebih tenteram, bagaikan pelukan kasih dari Allah SWT sebelum kita terlelap.
Kebiasaan Rasulullah ﷺ ini terasa sederhana, namun penuh hikmah. Hari ini, banyak orang mencari cara menenangkan pikiran sebelum tidur: meditasi, menyalakan aromaterapi, atau mendengarkan musik relaksasi.
Namun, sunnah Rasulullah ﷺ menghadirkan ketenangan yang lebih dalam: menghubungkan jiwa langsung dengan Sang Pencipta.
Jika diamalkan, kita akan merasakan:
· Tidur lebih tenang tanpa resah dan cemas.
· Hati lebih damai, karena selalu mengingat Allah.
· Tubuh lebih ringan, seolah terbebas dari beban hari itu.
· Perlindungan spiritual, karena doa ini menjadi benteng dari gangguan yang tak terlihat.
Mungkin kita terbiasa dengan “ritual modern” sebelum tidur. Namun, sunnah ini bisa kita selipkan dengan mudah. Bayangkan, setelah skincare, membaca buku, atau ngobrol dengan keluarga, kita duduk sejenak, menengadahkan tangan, membaca tiga surat pendek ini, lalu mengusap tubuh seperti Rasulullah ﷺ lakukan.
Amalan ini tidak memakan waktu lama, tetapi membawa pahala sunnah, perlindungan, dan ketenangan hati.
Dalam Islam, tidur bisa menjadi ibadah bila diniatkan untuk menjaga kesehatan agar kuat beribadah. Dengan meneladani kebiasaan Rasulullah ﷺ, kita tidak hanya tidur dengan tubuh rileks, tetapi juga dengan hati yang bersih dan jiwa yang tenang.
Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Sesungguhnya pada jasadmu ada hak yang harus kamu penuhi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidur adalah hak tubuh, dan sunnah sebelum tidur adalah cara terbaik untuk memenuhinya dengan penuh keberkahan.
Rasulullah ﷺ telah memberi teladan yang indah hingga dalam hal sekecil tidur. Syamail Muhammadiyah merekam jejak kebiasaan Rasulullah agar kita bisa menapaki jalan beliau.
Mari kita jadikan kebiasaan ini bagian dari rutinitas malam. Karena sesungguhnya, siapa yang meneladani Rasulullah ﷺ, niscaya akan merasakan manisnya iman, perlindungan Allah, dan ketenangan hati yang sejati.
Mari mulai malam ini, kita tiru kebiasaan Rasulullah ﷺ sesuai Syamail Muhammadiyyah. Anggaplah sunnah ini sebagai pelukan lembut dari Allah SWT—penenang hati, perisai jiwa, dan pengingat bahwa bahkan dalam tidur, kita tetap bersama-Nya. Wallahu'alam bishawab