Artikel

Kemerdekaan dalam Islam: Manusia Berdaulat dari Segala Bentuk Penjajahan dan Perbudakan Dunia

Heri Mahbub

August 12, 2025

Pelajari makna sejati kemerdekaan dalam Islam yang membebaskan manusia dari perbudakan hawa nafsu, harta, jabatan, dan syahwat. Temukan ajaran Rasulullah SAW. dan dalil Al-Qur’an tentang kebebasan hakiki yang hanya tercapai dengan menjadi hamba Allah sejati.

Makna kemerdekaan dalam Islam

Quran Cordoba - Kemerdekaan adalah fitrah yang Allah anugerahkan kepada setiap manusia. Tidak ada seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini untuk menjadi budak makhluk lain.

Namun, kenyataannya tidak semua orang hidup dalam kemerdekaan sejati. Ada yang bebas, mulia, dan terhormat, tetapi ada pula yang secara tidak sadar terjajah dan terbelenggu, bukan oleh rantai besi, melainkan oleh ambisi, hawa nafsu, dan dunia.

 

Manusia memiliki hak untuk hidup. Surah Al-Isra Ayat 70 menegaskan bahwa setiap manusia berdaulat untuk hidup mulia, memiliki kelebihan dengan karunia-Nya,  

۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا ࣖ

Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS. Al-Isra, 17: 70)

Mengutip dari tafsir ringkas KEMENAG;

Allah Swt. telah memuliakan anak cucu Adam, yaitu golongan manusia pada umumnya dengan tubuh yang bagus, kemampuan berpikir, kebebasan berkehendak, dan ilmu pengetahuan, dan Kami angkut mereka di darat dengan kendaraan seperti onta atau lainnya, dan di laut, dengan kapal.

Allah Swt. beri mereka rezeki dari yang baik-baik, berupa minuman dan makanan yang lezat rasanya, dan Kami lebihkan keutamaannya di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. Itulah kemerdekaan manusia.

 

Hakikat Kemerdekaan Menurut Ulama

Ibn Atha’illah as-Sakandari dalam kitab al-Hikam berkata:
"Engkau merdeka dari sesuatu yang tidak kau harapkan. Dan engkau menjadi budak dari sesuatu yang sangat kau inginkan."

 

Maksudnya, manusia merdeka dari hal-hal yang tidak ia tamak atau harapan berlebihan. Namun, ketika ia sangat menginginkan sesuatu hingga hatinya terpaut dan pikirannya terikat, saat itulah ia menjadi budak dari keinginan tersebut.

Inilah realitas hidup: banyak orang merasa dirinya bebas, padahal sejatinya mereka diperbudak oleh sesuatu yang mereka kejar.

 

Perbudakan yang Tak Disadari

Bentuk “penjajahan” modern seringkali tidak terlihat. Misalnya, seseorang yang terlalu berharap bantuan dari orang lain, rela merendahkan diri, mengiba, bahkan menuruti segala keinginan pihak tersebut demi mendapatkan pertolongan.

Dalam kondisi ini, ia telah menjadi “budak” secara non fisik atau batin.

Islam mengajarkan larangan untuk diperbudak oleh sesama manusia dan melarang memperbudak orang lain. Umar bin Khattab ra pernah berkata:
"Sejak kapan kalian memperbudak manusia, padahal ibu-ibu mereka melahirkan mereka dalam keadaan merdeka?"

 

Tamak pada Harta dan Materi

Banyak orang yang hidupnya hanya berorientasi pada harta. Semua waktu, pikiran, dan tenaga diarahkan untuk mengumpulkan uang. Ia rela bekerja tanpa henti, bahkan melupakan ibadah dan keluarganya.

 

Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan dalam hadis:

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْصَةِ تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْلَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ


"Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba pakaian. Jika diberi ia senang, jika tidak diberi ia marah. Celaka dan tersungkur..." (HR. Bukhari).

Orang seperti ini sejatinya terjajah oleh materi. Ia menjadi hamba uang, kehilangan kemerdekaan hati, dan terikat pada dunia yang fana. Islam membuat manusia merdeka dari jebakan materialisme.

 

Tertawan oleh Syahwat dan Popularitas

 

Ada pula yang diperbudak oleh syahwat terhadap lawan jenis. Ia rela mengorbankan harta, karier, bahkan keluarganya demi memenuhi hawa nafsu. Pepatah Arab mengatakan:
"Sesungguhnya syahwat dapat menjadikan seorang raja menjadi budak."

Tak sedikit juga yang menjadi budak jabatan dan popularitas. Demi mendapatkan posisi terhormat, ia menghalalkan segala cara, bahkan mengorbankan nilai moral dan persahabatan. Setelah mendapat kedudukan, ia mabuk kekuasaan, senang dihormati, dan lupa diri.

 

Kemerdekaan dalam Perspektif Islam

 

Islam datang untuk memerdekakan manusia dari segala bentuk perbudakan selain kepada Allah. Kemerdekaan dalam Islam bukan berarti bebas melakukan apa saja, tetapi bebas dari penghambaan kepada makhluk, hawa nafsu, dan dunia.

Nabi Muhammad ﷺ pernah ditawari kekuasaan, harta, dan wanita dengan syarat meninggalkan dakwah. Beliau menolak semuanya. Kalimat tauhid Laa ilaaha illallaah adalah deklarasi kemerdekaan tertinggi: membebaskan manusia dari segala penghambaan selain kepada Allah.

Al-Qur’an menegaskan tujuan penciptaan manusia:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat: 56)

Ayat ini menunjukkan bahwa kemerdekaan hakiki adalah ketika manusia hanya menjadi hamba Allah, bukan hamba dunia, bukan hamba hawa nafsu, dan bukan hamba sesama manusia.

 

Kemerdekaan sebagai Hak Asasi

Islam sangat menghargai kemerdekaan sebagai hak dasar manusia. Bahkan, Al-Qur’an memerintahkan untuk menentang segala bentuk penindasan dan penjajahan sesama manusia:

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ

"Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang berdoa: ‘Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang penduduknya zalim…’" (QS. An-Nisa: 75)

Ayat ini menunjukkan bahwa membela kemerdekaan adalah bagian dari perintah agama.

 

Pelajaran untuk Umat Islam

Dari semua ini, ada pelajaran penting:

  1. Merdeka hati – Jangan gantungkan hidup kepada makhluk. Sandarkan segalanya kepada Allah dengan tawakal.
  2. Bebas dari nafsu dunia – Dunia hanyalah alat, perjalanan sementara bukan tujuan akhir.
  3. Berani berkata tidak – Jangan biarkan ambisi, nafsu atau syahwat menjajah diri.
  4. Menegakkan keadilan – Membela kemerdekaan orang lain adalah bagian dari ibadah dan perjuangan.

Kesimpulan

Kemerdekaan dalam Islam bukan hanya tentang bebas dari penjajahan fisik, tetapi terutama kebebasan jiwa dari belenggu nafsu, materi, dan pengaruh makhluk. Kemerdekaan sejati adalah ketika hati hanya tunduk kepada Allah, bukan kepada dunia dan segala isinya.

Ketika seorang Muslim benar-benar memahami kemerdekaan dalam Islam, ia akan hidup mulia, tegar, dan tidak mudah diperbudak oleh apapun. Inilah kemerdekaan yang sejati—kemerdekaan yang bukan hanya membebaskan tubuh, tetapi juga memerdekakan hati dan pikiran.

Wallahu'alam

Baca Juga

Kemerdekaan dalam Islam: Manusia Berdaulat dari Segala Bentuk Penjajahan dan Perbudakan Dunia

Heri Mahbub
August 12, 2025
Pelajari makna sejati kemerdekaan dalam Islam yang membebaskan manusia dari perbudakan hawa nafsu, harta, jabatan, dan syahwat. Temukan ajaran Rasulullah SAW. dan dalil Al-Qur’an tentang kebebasan hakiki yang hanya tercapai dengan menjadi hamba Allah sejati.
Selengkapnya

Quran Medis Mengungkap Riba dan Paylater: Bisa Merusak Jantung dan Mentalmu

Heri Mahbub
August 7, 2025
Di balik kemudahan Paylater, pinjaman online, ada riba yang bisa menghancurkan mental dan ragamu. Kesehatan sejati saat hati tenang, tubuh kuat, dan hidup berkah—tanpa hutang berbunga dan stres tagihan. Simak peringatan Quran Medis dan dampaknya secara ilmiah!
Selengkapnya
Official Store
tokopedia-cordoba
Follow Us
Kantor Pusat
Jl. Sukajadi no. 215 Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
‍Tlp : (022) 2008 776
Kantor Pemasaran Jakarta
Jalan Raya Kodau Kavling P&k No.174 Jatimekar - Jatiasih Bekasi 17422
Tlp : (021) 84981836
Kantor Pemasaran Surabaya
Jl. Ketintang Madya II No. 5, Kel. Karah , Kec Jambangan Kota Surabaya - Jawa Timur 60232
WA : +62 852-1719-4370
qurancordoba.com - Copyright 2021