Artikel

Pengertian dan Sejarah Menghafal Al-Quran dari Masa ke Masa

M.A.I

March 1, 2024

Tentunya bagi umat muslim, pengertian menghafal Quran beserta sejarahnya sebaiknya diketahui. Menghafal Al-Quran juga kerap disebut tahfiz Al-Quran merupakan tradisi yang sudah kuat mengakar di umat islam.Sejak turunnya wahyu kali pertama, Quran selalu diamalkan serta dihafal oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Oleh karena itu Al-Quran hadir di masyarakat dan jadi pembentuk tradisi umat muslim.Sepanjang sejarahnya, tradisi tahfiz selalu hadir dalam kehidupan muslim di seluruh Dunia bahkan b

Pengertian Menghafal Quran di Masa Nabi Muhammad SAW

Ketika Nabi Muhammad SAW, tiap kali Al-Quran turun, maka beliau akan menerimanya, menghafal, kemudian menyampaikan secara tartil. Sehingga sahabat nabi, perempuan maupun laki-laki bisa menghafal dan mempelajarinya juga.

Setelah para sahabat sudah hafal, maka kemudian Mereka akan menyebarkan ajarannya kepada pasangan, anak, serta sahabat lain. Sehingga setelah beberapa hari ayat turun, sebagian besar sahabat sudah menghafalnya.

Bukan hanya nabi Muhammad SAW yang menjadi guru atau pengajar Quran, melainkan beberapa sahabat juga jadi muhaffiz. Di antaranya ialah Khabbab bin al-Arat, beliau sering datang ke rumah-rumah muridnya periode Makkah.

Ada juga Abdullah bin Mas’ud yakni sahabat pertama yang secara langsung membaca Quran di depan orang-orang kafir di Makkah. Selama periode tersebut, setidaknya ada 3 metode pengertian menghafal Quran.

Pertama ialah menerima hafalan dengan mendengarkannya dari guru (nabi atau sahabat) kemudian membacakannya di depan guru agar dikoreksi. Kedua setelah dianggap mampu, maka ia mengajarkan ke sahabat lain.

Kemudian terakhir berusaha menjaga hafalan di semua kondisi. Selama proses tahfiz, para sahabat akan sangat memperhatikan keterkaitan silsilah hafalan tersebut dengan Rosul. Seperti saat Ibnu Mas’ud diminta mengajar surat al-Syu’araa.

Namun ia justru menyuruhnya untuk mempelajarinya dengan Khabbab yang langsung menghafal dengan Nabi. Memperhatikan sanad tersebut bahkan sampai sekarang dilakukan oleh para tahfiz.

Sebab sanad berperan penting selama proses transmisi Quran dari masa ke masa, terutama dalam pengertian menghafal Quran. Susah dijumpai lembaga penghafal Quran maupun individu yang tidak memperhatikan sanad.

Tahfiz Al-Quran Setelah Kodifikasi

Setelah nabi SAW wafat, para sahabat punya inisiatif untuk melakukan kodifikasi Quran. Pemilik idenya ialah Abu Bakar karena disarankan Umar bin Khattab. Kemudian dilanjutkan Utsman bin Affan.

Beliau membenarkan bacaan Quran di dalam masyarakat. Karena saat itu kekuasaan umat islam sudah masuk golongan non-Arab dan tentunya Mereka memerlukan rujukan kitab suci tertulis agar lebih gampang membaca dan menghafalnya.

Setelah kodifikasi, metode pengertian menghafal Quran juga mulai mengalami perkembangan. Apabila sebelumnya proses hafalan hanya berpaku pada talaqqi serta pendengaran nabi SAW maupun sahabat, namun masa ini sudah dibantu mushaf.

Sehingga dapat dibilang jika al-Quran tertulis ini jadi sumber rujukan alternatif untuk mempelajarinya. Walaupun demikian, namun hadirnya kitab suci tertulis (mushaf) tidak hanya menggantikan proses mendengar lewat guru (talaqqi).

Sebab mushaf hanya dijadikan sebagai media pembantu untuk proses pembelajaran agar semakin gampang. Para tahfiz sendiri harus tetap mengutamakan bacaan guru (muhaffiz) untuk sumber utamanya belajar.

Saat itu mushaf berguna untuk media mnenonic dan tolak ukur keabsahan dari bacaan. Jadi memang tidak bisa dijadikan sebagai alat utama dalam belajar memahami dan menghafal kitab suci.

Dalam fase ini, mulai muncul metode tahfiz dengan menuliskannya lebih dulu. Sebenarnya hal itu juga sudah dilakukan selama masa nabi SAW dan para sahabat untuk mempelajari pengertian menghafal Quran .

Hanya saja memang cara tersebut tidak umum dipakai. Setelah kodifikasi, metode tahfiz dengan menuliskan ayat dulu mulai menyebar dan semakin sering dilakukan oleh lembaga, terutama di kawasan Maroko.

Tahfiz Al-Quran Era Percetakan dan Teknologi

Sejarah bahkan mendata jika proses percetakan Quran ini sudah dimulai M oleh Paganino serta Paganini, Venice, Italia sejak tahun 1530. Tapi sayangnya cetakan itu ditolak Turki Ursmani.

Jadi pengertian menghafal Quran lewat percetakan itu ditolak karena faktor yakni secara teoritis umat muslim melarang orang kafir menangani kitab sucinya. Kedua karena mushaf dari Venice punya banyak kesahanan serta kekurangan.

Setelah percetakan kitab suci di Venice, masih ada beberapa usaha lain yang dilakukan pihak barat. Misalnya Abraham Hinckelmann, Hamburg (1694 M), Ludovisi Gustav Flugel (1834 M), dan banyak lagi.

Namun sayangnya semua cetakan tersebut umat muslim tidak menyukainya. Namun masih ada mushaf yang disukai muslim yakni dari India (1852 M), Mesir (1864 M), serta Turki (1872 M).

Selain negara itu, justru makin ramai percetakannya, misalnya Iran (1828 M), Tibris (1833 M), bahkan termasuk Indonesia. Tentunya karena adanya sejarah pengertian menghafal Quran dan percetakan tersebut aksesnya semakin gampang.

Hal tersebut pastinya membuat Quran jadi bisa dinikmati semua kalangan, baik orang biasa hingga pelajar. Bahkan mushaf juga membawa perubahan besar dalam bidang tahfiz, karena peranannya jadi lebih terpusat.

Dalam tahapan ini, mushaf jadi dasar serta standar hafalan. Umumnya para tahfiz menyetor hafalannya kepada guru sesuai mushaf. Nantinya guru akan mengoreksi bacaan tersebut dan diberikan catatan jika ada poin penting.

Dalam hal tersebut, mushaf berdampingan bersama guru untuk menjadi rujukan utamanya, bukan lagi hanya sebagai alat bantu. Setelah itu teknologi video dan audio juga berperan dalam mengembangkan metode hafalan.

Apabila dulu belajar Al-Quran dan metode menghafalnya terbatas, maka di jaman sekarang sudah tidak lagi. Sejarah pengertian menghafal Quran beserta metodenya memang terus mengalami perkembangan hingga sekarang.

 

 

 

 

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6705504/sejarah-penyusunan-mushaf-al-quran-pada-masa-sahabat-nabi#:~:text=Pada%20masa%20Nabi%20Muhammad%20SAW,pada%20tataran%20gagasan%20dan%20wacana.

https://celotehfilsafat.com/sejarah-perkembangan-al-quran-masa-rasulullah-s-a-w/

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6705504/sejarah-penyusunan-mushaf-al-quran-pada-masa-sahabat-nabi#:~:text=Pada%20masa%20Nabi%20Muhammad%20SAW,pada%20tataran%20gagasan%20dan%20wacana.

https://tafsiralquran.id/dinamika-tahfiz-al-quran-dari-masa-nabi-saw-hingga-era-teknologi/

Official Store
tokopedia-cordoba
Follow Us
Kantor Pusat
Jl. Sukajadi no. 215 Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung,
‍Tlp : (022) 2008 776
Kantor Pemasaran Jakarta
Jalan Raya Kodau Kavling P&k No.174 Jatimekar - Jatiasih Bekasi 17422
Tlpn : 02184981836
Kantor Pemasaran Surabaya
Jl. Ketintang Madya II No. 5 D, Kel. Karah , Kec Jambangan Kota Surabaya - Jawa Timur 60232
qurancordoba.com - copyright 2024