Heri Mahbub
Zaid bin Tsabit adalah salah satu sahabat Rasulullah yang diberikan tugas untuk menulis, mengumpulkan wahyu, kemudian menyalinkan ke dalam mushaf Al Quran.
Zaid bin Tsabit adalah salah satu dari sekian banyaknya sahabat Rasulullah dimana juga memiliki peran dalam sejarah perjalanan Islam. Dalam sejarah Islam, Rasulullah dikenal sebagai sosok dimana memiliki sifat atau karakter mulia. Karakter beliau ini membuat siapa saja yang bertemu beliau akan merasa kagum.
Tidak heran jika selama perjalanan beliau mensyiarkan Islam memiliki banyak sahabat. Sahabat yang tak hanya sebatas status, namun juga membantu Rasulullah dalam memperjuangkan agama Islam. Lalu bagaimana sejarah tentang Zaid Bin Tsabit ini? Dan seperti apakah perannya dalam agama Islam? Berikut adalah penjelasannya.
Ajaran Islam yang kita jalankan saat ini merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dimana perantaranya yaitu malaikat. Setiap wahyu tersebut memiliki makna tentang ajaran agama Islam dimana harus dijalankan oleh seluruh umat muslim. Dengan mengikuti ajaran tersebut, maka Insya Allah akan mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah SWT.
Wahyu sendiri tidak turun dalam sekali waktu, namun memiliki rentang waktu cukup lama. Isi dari wahyu - wahyu tersebut kemudian dibukukan ke dalam kitab suci Al Quran yang kita baca saat ini. Lalu siapa sosok penting dan berperan mengumpulkan dan menuliskan wahyu - wahyu tersebut? Jawabannya adalah Zaid Bin Tsabit.
Zaid bin Tsabit adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang dipercaya untuk mengumpulkan semua wahyu kemudian disalin ke dalam Al Quran. Hal ini karena beliau dipercaya memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya adalah :
Keistimewaan pertama yang dimiliki oleh Zaid Bin Tasbit adalah mengenai kecerdasannya. Kecerdasannya bahkan sudah terlihat sejak kecil. Oleh sebab itu, meskipun usianya saat bertemu Rasulullah pertama kali masih sangat kecil, namun Rasulullah sudah mampu melihat bahwa kelak anak tersebut akan memiliki peran besar sehingga Rasulullah mengizinkan beliau untuk selalu berada di sisinya.
Tidak hanya cerdas, bahkan Zaid bin Tsabit adalah dikenal sebagai sosok dimana memiliki daya ingat sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya menghafal Al Quran. Bahkan diusianya yang kala itu masih 11 tahun, beliau sudah hapal 11 surat dalam Al Quran.
Kelebihan sekaligus menjadi keistimewaannya yaitu sangat pandai dalam berbahasa asing. Karena daya ingat beliau yang sangat tinggi, beliau bisa belajar dan menghafal bahasa asing dengan sangat cepat.
Menurut kisah, Zaid bin Tsabit adalah satu - satunya orang yang mampu menguasai bahasa Ibrani hanya dalam waktu setengah bulan saja saat itu. Hal inilah yang pada akhirnya mengantarkan beliau sebagai penterjemah sekaligus juru tulis ketika Rasulullah ingin berkomunikasi dengan pemimpin suatu negeri kala itu.
Keistimewaan beliau juga dikenal sebagai ahli ilmu. Ilmu pengetahuan yang dimiliki sangatlah luas, mulai dari ilmu tentang fatwa, warisan dan juga fikih. Bahkan kepandaian beliau disejajarkan dengan Ali Bin Abu Thalib serta Abu Bakar Ali.
Jika melihat keistimewaan yang sudah dijabarkan diatas, maka tak heran jika Zaid Bin Tsabit ini memiliki peran istimewa pada jaman Rasulullah SAW. Berdasarkan sejarah, beliau bertemu untuk pertama kalinya dengan Rasulullah saat usianya masih 11 tahun.
Kala itu Zaid bin Tsabit adalah seorang anak usia 11 tahun yang bahkan sudah hapal 11 surat Al Quran. Beliau juga merupakan seorang anak yatim dan memutuskan masuk Islam setelah bertemu dengan Rasulullah.
Kala itu meskipun usianya masih anak - anak, namun keinginan untuk ikut berperang dalam Perang Badr dan juga perang Uhud sangatlah besar. Bahkan seringkali memaksa Rasulullah agar diizinkan ikut berperang, namun Rasulullah SAW tidak mengabulkannya karena dianggap masih terlalu kecil.
Namun Rasulullah tak lantas sengaja mengecilkan hatinya. Karena Zaid bin Tsabit adalah salah satu sosok yang diberikan kepercayaan meskipun usianya masih sangat muda. Beliau dipercaya untuk menuliskan wahyu sekaligus belajar bahasa asing.
Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dikumpulkan kemudian disalin oleh Zaid Bin Tsabit ini ke dalam bentuk Al Quran. Beliau juga diberikan perintah agar mampu menguasai bahasa asing.
Tujuannya adalah agar mempermudah Rasulullah dalam mengajarkan ajaran agama Islam. Zaid bin Tsabit adalah orang yang berperan sebagai penterjemah ketika berhadapan atau berkomunikasi dengan negara lain.