Heri Mahbub
Indonesia Quran Hours Agustus 2024 atau IQH selalu meninggalkan jejak spiritual yang mendalam di hati para jamaah, sentuhan yang berkesan, serta mengukuhkan kembali komitmen kebaikan. Inilah kampanye Al-Qur'an sebagai pegangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bandung, 24 Agustus 2024 – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Pusdai di Bandung pada Sabtu pagi, ketika lebih dari 4.000 jamaah berkumpul untuk mengikuti Indonesia Quran Hour (IQH) 2024. Acara ini tidak hanya membaca Al-Qur'an, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Al-Qur'an melalui pemahaman dan pengamalan. Tema yang diusung tahun ini adalah “Surat Al-Jumuah: Refleksi Rasa Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-79”, yang menyatukan semangat kebangsaan dan keagamaan.
Direktur Utama Quran Cordoba, Bapak Usman El-Qurtubi, yang juga merupakan Pembina acara IQH, memberikan sambutan dan menjelaskan pentingnya gerakan IQH ini. "Indonesia Quran Hours merupakan kampanye cinta membaca Al-Qur'an dengan memahami dan mengamalkan isinya," ujar Usman.
Ia menekankan bahwa tujuan utama IQH adalah untuk mengajak umat Muslim di Indonesia mendekatkan diri secara masif melalui sentuhan Al-Qur'an dengan pendekatan “Baca, Paham & Amal”. “Al-Quran mengangkat harkat dan martabat diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa melalui fikiran, hati, dan perilaku amalan sehari-hari.” Usman menjelaskan.
BACA JUGA: Wapres RI hadiri Indonesia Quran Hours 2024 di Istiqlal Jakarta
IQH sendiri terinspirasi dari gerakan berskala dunia World Quran Hour (WQH) yang pertama kali digelar di Malaysia pada tahun 2015 dan telah dilaksanakan di 300 lokasi pada 76 negara setiap tahunnya.
Melanjutkan acara, beberapa ulama dan tokoh umat Islam menyampaikan tausiyah yang mendalam dan penuh makna. KH Athian Ali menekankan pentingnya selalu memuji dan mengagungkan Allah SWT dalam setiap langkah hidup. Sementara itu, Ustaz Erick Yusuf memberikan inspirasi yang mendalam, mengajak jamaah merenungkan pesan cinta dari Surat Al-Jumuah yang penuh hikmah.
KH Miftah Farid dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang tidak ada tandingannya. Ia mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa mengkaji Al-Qur'an agar bisa menyelesaikan setiap persoalan hidup. “Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang asli, tidak ada yang bisa memalsukannya," tegas beliau, mengingatkan umat tentang keotentikan dan keajaiban Al-Qur'an.
Tak kalah menarik, Ustaz Ucu Najmudin memberikan ceramah tentang pentingnya pendidikan Al-Qur'an, khususnya di lingkungan keluarga. Ia menekankan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya dengan ulama dan keilmuan Islam, maka seharusnya umat tidak perlu ragu untuk belajar dan mendalami Al-Qur'an dari mereka.
Acara mencapai puncaknya dengan tausiyah kebangsaan yang disampaikan oleh KH. Abdul Aziz Abdul Rauf, Lc, Al-Hafiz. Ia menekankan bahwa Al-Qur'an adalah solusi dari segala permasalahan hidup, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tema dari inspirasi surat Al-Jumuah yang diangkat, menurut beliau, sangat relevan dengan semangat kemerdekaan yang tengah dirayakan oleh Bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Pengaruh Al-Quran dalam Pembentukan Pemikiran dan Peradaban Islam
Acara ini dimulai dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dari Surat Al-Jumuah, dipandu oleh Ustaz Ahmad, disusul dengan pembacaan Surat Al-Baqarah ayat 126-129 oleh Ustaz Ardyan, dan ditutup dengan tiga surat terakhir oleh Ustaz Abu Rabbani. Suara indah para qori tersebut mengisi setiap sudut masjid, membawa ketenangan bagi semua yang hadir.
Setelah rangkaian tausiyah dan khataman, acara dilanjutkan dengan doa khatmil Qur'an yang dipimpin oleh Ustaz Abdul Aziz Abdul Rauf. Seluruh jamaah larut dalam doa khusyuk, memohon keberkahan dan keselamatan bagi bangsa Indonesia.
Doa untuk bangsa yang dibacakan oleh KH Miftah Farid menjadi penutup yang sempurna, mengiringi perasaan syukur atas kemerdekaan yang telah diraih.
Ketua Panitia IQH, Restu Kurniawan, menyampaikan bahwa acara ini digagas sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia yang ke-79. “Acara ini sebenarnya digagas dalam rangka syukur kemerdekaan Indonesia. Semoga kegiatan ngaji bersama ini dapat diikuti masjid-masjid dan komunitas lainnya," ujarnya penuh harap.
Tak hanya itu, IQH 2024 juga diisi dengan berbagai kegiatan pendukung. Stand-stand dari berbagai mitra seperti Bursa Sajadah, Ina Cookies, Mazq Tour, Kahf Parfum, Wardah, dan lain-lain meramaikan acara. Ada juga BAZNAS yang membuka stand untuk memfasilitasi jamaah yang ingin bersedekah atau berwakaf Al-Qur'an. Tidak ketinggalan, stand cek kesehatan turut hadir untuk melayani para jamaah yang membutuhkan.
Peserta yang hadir tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. "Saya harap acara ini dapat dilangsungkan secara rutin setiap tahunnya," kata salah satu peserta yang terkesan dengan acara tersebut.
Acara ditutup dengan foto bersama di spot khusus yang disediakan dengan tagline “Bangsa Berbudi dan Penyayang”. Sebelum adzan Duhur berkumandang, Kang Nugie dan Kang Purwa sebagai MC, menutup acara dengan doa dan harapan agar IQH terus menjadi sarana mendekatkan umat kepada Al-Qur'an dan menjadi inspirasi untuk kebaikan bangsa yang beragam ini.
Demikianlah Indonesia Quran Hours 2024 berlalu, meninggalkan jejak spiritual yang mendalam di hati para jamaah, serta mengukuhkan kembali komitmen untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai pegangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Menggali Kearifan Spiritual dalam Petunjuk Al-Quran
Semoga semangat ini terus menyala, menyatukan umat Islam di seluruh Indonesia dalam naungan Al-Qur'an. Memberikan inspirasi untuk cinta dan hidup bersama Al-Quran.
By Heri Mahbub