Heri Mahbub
Cordoba dan Nur Quran Indonesia peduli bencana, dukung STIKes Dharma Husada mengirimkan relawan kesehatan ke Aceh Tamiang serta menyalurkan Mushaf bagi penyintas bencana Sumatera–Aceh. Gerak kemanusiaan ini fokus pada kesehatan, air bersih, renovasi, dan pemulihan.

Bandung, 12 Desember 2025 — Gelombang hujan ekstrem yang terus mengguyur wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh di akhir tahun 2025 kembali membuka babak kelam bagi ribuan keluarga.
Sungai-sungai meluap, tebing runtuh, bukit-bukit longsor, serta ribuan rumah hanyut dan terendam, akses yang terbatas, data di Aceh Tamiang saja memaksa 262.087 warga mengungsi dari 216 desa terdampak.
Di tengah situasi darurat tersebut, Quran Cordoba, bersama STIKes Dharma Husada Bandung, Nur Quran Indonesia, Wakafku dan lainnya, bergerak cepat mengirimkan dukungan moral, logistik, dan bantuan Mushaf untuk para penyintas bencana.
Pada Jumat, 12 Desember 2025, sebanyak lima tenaga kesehatan dari STIKes Dharma Husada resmi diberangkatkan menuju titik bencana, khususnya wilayah terparah Aceh Tamiang. Keberangkatan tahap kedua ini mendapat dukungan logisti dari Quran Cordoba, menjadi peneguh batin bagi para relawan maupun korban yang sedang menghadapi masa-masa sulit.
Perjalanan menuju pedalaman Aceh Tamiang bukan hal mudah, sekitar 2-3 hari perjalanan darat. Tim relawan harus menembus jalur berlumpur dengan kondisi akses yang sangat terbatas:
Namun, semangat untuk melayani kesehatan masyarakat tak surut. Relawan akan langsung membuka layanan pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak yang mengalami:
Solidaritas Quran Cordoba dalam misi sosial dan kemanusiaan ini bukan hanya berupa dukungan materi, tetapi juga penguatan spiritual bagi para penyintas. Mushaf Alquran yang disalurkan diharapkan mampu menjadi cahaya penguat di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
“Dalam setiap musibah, bukan hanya korban yang diuji, tetapi juga kita yang tidak terdampak—diuji solidaritas dan empati kita,” pernyataan resmi lembaga.
“Semoga setiap langkah kebaikan menjadi amal kebajikan, memperkuat persaudaraan, dan meneguhkan solidaritas sesama bangsa.”
Di titik-titik pengungsian yang penuh isak tangis anak-anak dan kelelahan orang tua, semoga mushaf Al-Qur’an menjadi bagian dari pemulihan mental, tempat para penyintas berpegang dan menemukan ketenangan.
Berdasarkan laporan lapangan, kebutuhan mendesak di Aceh Tamiang mencakup:
Bantuan Quran Cordoba, STIKes Dharma Husada dan mitra diarahkan untuk memperkuat empat sektor:
Pengiriman relawan dan logistik dilakukan melalui jalur darat dengan estimasi waktu 3–4 hari perjalanan. Jalur ini dipilih karena:
Meski memakan waktu panjang, jalur darat memberikan mobilitas yang lebih luas bagi tim untuk menjangkau titik-titik yang belum terlayani. Mobil transportasi dan relawan hadir ke kantor Cordoba untuk penyerahan bantuan secara simbolis, dihadiri juga pengurus Nur Quran Indonesia.
Musibah banjir dan longsor di Sumatera dan Aceh menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah negeri yang dianugerahi keindahan sekaligus kerentanan. Namun sejarah bangsa selalu menunjukkan hal yang sama: di saat luka menganga, solidaritas menjadi kekuatan yang tak pernah habis.
Melalui kolaborasi antara STIKes Dharma Husada, Quran Cordoba, Nur Quran Indonesia, dan Wakafku, gerak kemanusiaan itu kembali hidup—hadir bukan hanya untuk memberi, tetapi juga menemani dan melayani.

Aceh bangkit, Sumatera bangkit, Indonesia bangkit.
Semoga bantuan yang dikirimkan menjadi cahaya harapan bagi para penyintas dan amal jariyah bagi semua yang terlibat. Aamiin

.jpeg)
%20(1).jpeg)