Heri Mahbub
Press Release. Alhamdulillah Kolaborasi webinar BPSDM SUMBAR dan Cordoba bertajuk "Meningkatkan Literasi Qur'an: Program Qur’ani dan Teknik Menghafal Qur'an dengan Mudah” sukses terlaksana di kamis belajar series #107.
.jpeg)
Quran Cordoba, November 2025 — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumatera Barat mengundang Presiden Direktur Quran Cordoba dalam acara kolaborasi dan sukses menyelenggarakan webinar kamis belajar series, bertajuk “Meningkatkan Literasi Qur’an: Program Qur’ani dan Teknik Menghafal Qur’an dengan Mudah” melalui Zoom Meeting.
Acara yang digelar pada Kamis, 27 November 2025 pukul 08:00-10:00 ini diikuti oleh 214 peserta dari berbagai unsur instansi pemerintahan, ASN di Sumatra Barat, karyawan Cordoba, tenaga pendidik, serta masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap peningkatan literasi Al-Quran di Indonesia.
Webinar menghadirkan Usman Elqurtuby, S.Ag., M.Pd., Presiden Direktur Quran Cordoba, sebagai narasumber utama, moderator Ir. Abd Hamid, M.Si, serta diawali dengan sambutan oleh Drs. Barlius, MM, Kepala BPSDM Sumatera Barat.
Dalam penyampaian awal materi, Ustad Usman menegaskan urgensi peningkatan kemampuan membaca dan memahami Al-Quran di tengah masyarakat. Mengutip data dari IIQ Jakarta, ia mengungkapkan bahwa sekitar 65% masyarakat Indonesia masih buta huruf Al-Quran.
Beberapa faktor penyebab kondisi yang mengkhawatirkan tersebut, antara lain:
1. Minimnya akses belajar Al-Quran secara merata
2. Distribusi guru Al-Quran yang belum optimal
Faktor lainnya seperti ketiadaan program pendampingan yang berkelanjutan, menyebabkan tingginya persentase masyarakat yang belum bisa baca Quran.
“Ada 3 bagian materi webinar, yaitu; literasi Qurani, perancangan program, dan teknik menghafal Quran yang mudah” Ujarnya.
Maka, sesuai dukungan dari kepala BPSDM dalam sambutannya, perlu peningkatan sumber daya manusia, berkomitmen menyediakan pelatihan, serta mendukung program pengembangan lainnya, seperti akhlak, spiritual untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas pegawai negeri, termasuk dalam aspek literasi Al-Quran.
Dalam pemaparannya, Presiden Direktur Quran Cordoba, Usman Elqurtuby, menekankan bahwa proses menghafal Al-Quran tidak dapat dilakukan secara instan.
“Jangan fokus pada target. Yang terpenting adalah proses yang konsisten. Menghafal mengandalkan pengulangan—mendengar, membaca, mengulang. Jika dilakukan setiap hari, ayat-ayat akan menempel dengan sendirinya,” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa peningkatan literasi Al-Quran tidak berhenti pada kemampuan membaca, tetapi juga memahami, mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari, juga menyebarkannya dengan berdakwah.
“Ada lima dalam literasi Qurani, yaitu tilawah; membaca dengan tajwid yang benar, tadabur; merenungi maknanya, tazakkur; mengambil pelajaran, tahfiz dan tathbiq; dengan internalisasi hafalan dan penerapan nilainya” Usman menjelaskan dengan terang.
______________
Materi berikutnya, tentang 5 prinsip cara merancang program literasi Qurani, diantaranya:
1. Kesisteman, modul belajar yang bertahap
2. Keterukuran, ada indikator kompetensi
3. Keterjangkauan, disesuaikan dengan kesibukan atau aktivitas sebagai ASN
4. Kebersinambungan, tidak bersifat sementara atau hanya event sesaat
5. Ada tutor dan media mushafnya
Selanjutnya Ustaz Usman memaparkan terkait metode menghafal dari Mushaf Al-Hufaz Quran Cordoba, program One Day One Colour, penggunaan metode visual, pengulangan audio, dan durasi waktu.
Pada sesi interaksi, salah satu peserta, Yusniati Amir, aktif bertanya mengenai perbedaan tadabur alam dan tadabur Quran.
Usman menjawab dengan lugas bahwa: Tadabur alam dilakukan melalui pengamatan ayat-ayat kauniyah — tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta. Tadabur Quran adalah perenungan terhadap ayat-ayat qauliyah, yaitu firman Allah yang dibaca dan dipahami dari mushaf.
Keduanya menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi tadabur Quran merupakan dasar yang mengarahkan setiap Muslim kepada kebenaran yang terjaga.
.jpeg)
Sebelum akhir acara, peserta mengikuti praktik menghafal Al-Quran menggunakan metode Al-Hufaz, dipandu oleh Ust. Ahmad Komarudin, Al-Hafiz.
Dalam sesi ini, peserta diajak mempraktikkan hafalan Surat Luqman berdasarkan blok warna khas metode Al-Hufaz yang memudahkan pemetaan ayat, baca tartil, dan penguatan memori visual. Dengan cara melihat, mengingat, membaca sampai mengulang berkali-kali.
Metode ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, semangat karena dapat diterapkan oleh semua usia, termasuk pemula.
Melalui webinar ini, BPSDM Sumatera Barat dan Quran Cordoba berharap kerja sama dapat terus diperluas, termasuk program lanjutan, seperti disampaikan Direktur Quran Cordoba, berupa:
• Pelatihan membaca dan menghafal Al-Quran, One Day One Colour
• Peningkatan kompetensi dengan seminar, kurikulum, edukasi kesehatan Islami
• Program dan event Geulisan [menulis Quran], Quran Hour
• Penyediaan mushaf untuk wakaf Quran, dan lainnya
Acara ditutup dengan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan hingga akhir dan komitmen untuk terus membangun budaya literasi Al-Quran di lingkungan ASN dan masyarakat luas.
.jpeg)
.jpeg)
%20(1).jpeg)
.jpeg)