Lulu Hasna Hanifa
Pelajari adab dan tata cara doa serta dzikir yang benar agar ibadahmu lebih khusyuk, hati menjadi tenang, dan hidup penuh keberkahan setiap hari. Al-Qur’an Doa & Dzikir dari Cordoba hadir untuk memudahkan doa dan dzikir sehari-hari.

Quran Cordoba - Doa dan dzikir adalah dua amalan yang menjadi kunci ketenangan hati dan kedekatan seorang hamba dengan Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, keduanya bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan bentuk komunikasi spiritual yang memperkuat iman dan menghidupkan hati. Namun, agar doa dan dzikir lebih bermakna, ada adab dan tata cara yang perlu kita pahami dan amalkan.
Secara bahasa, doa berarti permohonan. Dalam Islam, doa adalah bentuk pengakuan bahwa manusia lemah dan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Sedangkan dzikir berarti mengingat , yaitu mengingat Allah dengan lisan, hati, dan perbuatan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
"Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu." (QS. Al-Baqarah [2]: 152)
Ayat ini menunjukkan bahwa dzikir bukan hanya ucapan di bibir, tetapi juga kesadaran hati yang terus menghadirkan Allah dalam setiap langkah kehidupan.
Berdoa bukan sekadar menyampaikan permintaan, tetapi juga menunjukkan kerendahan hati di hadapan Sang Pencipta. Berikut beberapa adab yang perlu dijaga:
Sebelum memohon, awali doa dengan memuji Allah dan bersalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ. Rasulullah bersabda, “Setiap doa tertahan antara langit dan bumi hingga dibacakan salawat kepada Nabi.” (HR. Tirmidzi)
Jangan berdoa dengan hati lalai. Yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar dan setiap doa pasti direspons, meski dengan cara yang berbeda.
Meski tidak wajib, berwudhu dan menghadap kiblat menunjukkan kesungguhan dan adab yang baik dalam berdoa.
Rasulullah biasa mengangkat kedua tangannya saat berdoa. Suara yang lembut lebih menunjukkan kerendahan hati di hadapan Allah.
Setelah menyampaikan permohonan, akhiri doa dengan kembali membaca salawat dan kalimat “Aamiin” yang berarti “Ya Allah, kabulkanlah.”
Berikut langkah-langkah sederhana agar doa menjadi lebih tertata dan khusyuk:
Dzikir dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, agar lebih bernilai di sisi Allah, ada beberapa adab yang patut diperhatikan:
1. Dzikir dengan hati dan lisan
Dzikir yang sempurna bukan hanya diucapkan, tapi juga dirasakan. Hati yang hadir akan menumbuhkan rasa cinta dan takut kepada Allah.
2. Dalam keadaan suci
Meskipun boleh dilakukan tanpa wudhu, berdzikir dalam keadaan suci lebih utama dan menambah kekhusyukan.
3. Dzikir setelah shalat wajib
Rasulullah mengajarkan dzikir setelah shalat seperti Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 33 kali.
4. Dzikir pagi dan petang
Amalan ini menjaga diri dari gangguan dan memberi ketenangan sepanjang hari. Bacaan seperti Ayat Kursi, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sangat dianjurkan.
5. Dzikir dengan penuh ketenangan
Jangan terburu-buru. Ucapkan setiap lafaz dengan penghayatan agar maknanya benar-benar masuk ke dalam hati.
Kedua amalan ini membawa banyak kebaikan, baik untuk dunia maupun akhirat. Beberapa di antaranya:
Doa dan dzikir adalah jalan lembut menuju ketenangan dan kekuatan batin. Dengan menjaga adab dan tata cara yang benar, amalan ini tidak hanya menjadi kebiasaan, tetapi juga menjadi sumber kedekatan kita dengan Allah. Mulailah dengan langkah kecil: berdoa setiap selesai shalat, berdzikir sebelum tidur, dan menghadirkan Allah di setiap hembusan napas. Karena sesungguhnya, hati yang senantiasa berdzikir tidak akan pernah merasa sendiri.
“Barangsiapa yang mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu'alam
.jpg)
Baca Juga: Doa-doa Agar Diberi Khusyuk dalam Shalat dan Ibadah Lainnya
Baca Juga: Doa-Doa Al-Qur’an Ayat Munajat: Dzikir Pagi Petang untuk Segala Hajat
.jpg)

.jpeg)