Heri Mahbub Nugraha
Tahu nggak, Rasulullah ﷺ punya uban? Dari Syamail Muhammadiyah tersebut ada 5 surah yang membuat rambut Rasulullah beruban: Hud, Al-Waqi’ah, Al-Mursalat, An-Naba’, dan At-Takwir. Simak kisahnya di sini!
Quran Cordoba - Bayangkan suasana malam ketika Rasulullah ﷺ duduk dalam keheningan. Beliau membaca ayat-ayat Al-Quran dengan penuh khusyuk, suara lembutnya menggetarkan hati para sahabat yang khusyu mendengar.
Namun, ayat-ayat itu bukan sekadar bacaan, ia adalah pesan agung dari Allah tentang dahsyatnya hari kiamat, tentang kedahsyatan azab, dan beratnya istiqamah juga tanggung jawab menjaga umat. Seperti dalam surah Al-Waqiah ayat 1-6.
Artinya: 1. Apabila terjadi hari Kiamat, 2. terjadinya tidak dapat didustakan (disangkal). 3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain). 4. Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, 5. dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, 6. maka jadilah ia debu yang beterbangan,
Di antara surah yang membuat Rasul beruban, terdapat Surah Hud, Al-Waqiah, Al-Mursalat, An-Naba, dan At-Takwir. Ayat-ayatnya menggambarkan kiamat yang menakutkan: matahari digulung, bintang berjatuhan, manusia dibagi dalam 3 golongan, dan hisab yang tak bisa dielakkan.
Rasulullah ﷺ, dengan hati yang penuh kasih sayang kepada umatnya, menghayati tentang istiqamah, mempersiapkan keselamatan mereka di hadapan Allah kelak.
Begitu berat rasa itu hingga para sahabat menyaksikan sesuatu yang berbeda: helai-helai rambut putih mulai tampak di kepala dan jenggot beliau ﷺ.
Bukan karena usia, bukan pula karena beban dunia, melainkan karena kesungguhan, ketakutan, dan tanggung jawab besar atas wahyu Allah.
Kebanyakan orang beruban karena faktor usia, stres, atau beban hidup dunia. Namun, tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW juga memiliki uban? Bedanya, uban beliau bukan karena dunia atau usia dengan pikiran yang fana, melainkan karena kedalaman makna dalam wahyu Allah.
Dalam Ayat-ayat bertema peristiwa kiamat dan istiqamah, ada sebuah hadis disebutkan:
“Abu Bakar pernah berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau sudah beruban.’ Rasulullah pun menjawab:
“Surah Hud, Al-Waqi’ah, Al-Mursalat, An-Naba’, dan At-Takwir yang telah menyebabkan aku beruban.” (HR. Tirmizi)
Lalu, seberapa dahsyat isi surah-surah ini hingga membuat rambut Rasulullah ﷺ beruban?
Dalam Syamail Muhammadiyah bab 5, sahabat mulia Anas RA. meriwayatkan bahwa uban Rasulullah sangat sedikit.
“Aku tidak pernah menghitung uban di kepala dan jenggot Rasulullah SAW, kecuali hanya ada empat belas helai rambut yang putih.” (HR. Tirmizi)
Subhanallah, rambut Rasulullah tetap hitam dan indah, hanya beberapa helai uban tampak sebagai saksi betapa beratnya beban risalah kenabian yang beliau pikul.
Uban itu bukan tanda kelemahan, melainkan tanda kesungguhan beliau merenungkan ayat-ayat Allah tentang istiqamah di akhir zaman dan hari kiamat.
Baca Juga: Kebiasaan Rasulullah di Syamail Muhammadiyah Penuh Hikmah
Surah ini menekankan pentingnya beriman dan istiqamah. Rasulullah SAW beruban karena beratnya amanah untuk menjaga umat agar selalu teguh di jalan Allah
"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu." (QS. Hud: 112)
Istiqamah bukan perkara mudah, bahkan Rasulullah SAW merasakannya sebagai beban yang membuat rambut beliau memutih.
Surah ini melukiskan hari kiamat dengan detail, ketika manusia terbagi menjadi tiga golongan: golongan kanan, golongan kiri, dan orang-orang yang paling dahulu dalam keimanan.
Gambaran pembalasan yang begitu jelas membuat Rasulullah SAW semakin dalam merenungi nasib umatnya.
Dalam surah ini Allah menegaskan tentang kepastian hari kiamat. Tidak ada satu pun yang bisa menghindar. Surga dan neraka sudah menanti sesuai amal manusia.
Rasulullah SAW memahami betul betapa seriusnya pesan ini. Bayangkan, beliau tidak hanya memikirkan dirinya, tetapi juga keselamatan seluruh umat.
Disebut juga dengan “berita besar”. Surah ini menjelaskan bahwa hari kiamat benar-benar akan datang. Semua amal perbuatan manusia akan mendapatkan balasan setimpal.
Berubanlah Rasulullah SAW karena merenungkan peringatan keras dalam surah ini, sembari memikirkan bagaimana nasib umat yang masih lalai.
Surah ini menggambarkan detik-detik awal kiamat: matahari digulung, bintang berjatuhan, lautan meluap, dan bumi terbalik.
Gambaran dahsyat ini bukan sekadar cerita simbolis. Rasulullah meresapi dengan penuh iman, sehingga efeknya terlihat pada rambut Rasul yang beruban.
Uban yang beberapa helai pada rambut Rasulullah adalah tanda cinta beliau kepada umat. Setiap ayat tentang kiamat bukan hanya dibaca, tetapi ditadaburi sedalam-dalamnya. Itu sebabnya uban beliau muncul karena beban dakwah dan kerinduan, bukan karena kegelisahan dunia.
Bagi kita, membaca surah-surah ini tidak otomatis membuat rambut beruban. Tapi, jika kita benar-benar merenungkannya, hati akan lebih lembut, iman lebih kokoh, dan hidup lebih semangat mencari makna.
Baca Juga: Masya Allah! Beginilah Fisik Rasulullah ﷺ di Syamail Muhammadiyyah
Dari kisah ini, kita belajar beberapa hal penting:
Cahaya Rasulullah tidak pernah padam, bahkan hingga 1500 tahun setelah kelahirannya. Rambut beliau yang beruban karena surah-surah kiamat adalah pengingat bagi kita semua:
Apakah kita sudah sungguh-sungguh merenungkan ayat-ayat Allah? Ataukah kita masih sibuk dengan dunia yang fana?
Mari jadikan kisah Rasulullah beruban dalam Syamail Muhammadiyah ini sebagai motivasi untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an, menadaburi isinya, dan menjaga iman hingga akhir hayat.
Wallahu'alam
Sumber: Syamail Muhammadiyah, Imam Tirmizi